PA SITUBONDO MENGIKUTI SOSIALISASI MULTI FACTOR AUTENTICATOR (MFA) DI SAKTI
APK APBN Pengadilan Agama Situbondo mengikuti Sosialisasi Multi Factor Authentication (MFA) di SAKTI pada Kamis, 9 Januari 2025. Acara ini diselenggarakan oleh Ditjen Perbendaharaan secara daring melalui siaran langsung di YouTube dan diikuti di Ruang Kesekretariatan. Narasumber kali ini adalah Anas Faisal, Kepala Seksi PSIE II, Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan, yang dimoderatori oleh Intan Safhira. Dalam penjelasannya, Anas Faisal menjelaskan tantangan yang dihadapi para pengguna SAKTI sejak diterapkannya penggunaan MFA.
"Pengguna SAKTI kini diminta untuk melakukan scan barcode MFA agar proses login ke depannya lebih aman," ungkapnya. Penggunaan MFA ini dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan informasi dengan mengharuskan pengguna mengidentifikasi diri mereka dengan lebih dari sekadar nama pengguna dan kata sandi. Anas Faisal menekankan pentingnya penerapan MFA dalam menjaga keamanan data pengguna. "Dengan MFA, kami berharap dapat mencegah akses yang tidak sah dan melindungi informasi sensitif," tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa MFA adalah metode autentikasi yang mengharuskan pengguna memberikan dua atau lebih faktor verifikasi untuk mendapatkan akses ke aplikasi. "Ini adalah langkah proaktif untuk melindungi sistem dari ancaman siber yang semakin kompleks," jelasnya lebih lanjut. Para peserta sangat antusias mendengarkan penjelasan tersebut dan menyadari betapa pentingnya keamanan dalam penggunaan aplikasi SAKTI. Selama sesi sosialisasi, peserta juga diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai implementasi MFA.
Beberapa peserta mengungkapkan kekhawatiran terkait proses adaptasi terhadap sistem baru ini. Anas menjawab pertanyaan tersebut dengan memberikan contoh konkret tentang cara menggunakan sistem MFA secara efektif. "Kami akan menyediakan panduan lengkap untuk membantu setiap pengguna dalam proses transisi ini," tegasnya. Intan Safhira sebagai moderator juga menambahkan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang teknologi informasi di lingkungan peradilan. "Kami ingin memastikan bahwa semua pegawai memiliki pengetahuan yang cukup untuk menggunakan aplikasi SAKTI dengan aman," katanya. Ia berharap bahwa sosialisasi seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin agar semua pihak tetap terinformasi tentang perkembangan teknologi terbaru.