ASN PA SITUBONDO MENGIKUTI UJIAN PRESENTASI DAN WAWANCARA JABATAN FUNGSIONAL KEPEGAWAIAN
Kamis, 28 November 2024, pukul 10.00 WIB, Jovie Wijaya, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pengadilan Agama Situbondo, mengikuti ujian presentasi dan wawancara sebagai bagian dari Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kepegawaian. Ujian ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting, diikuti di Media Center Pengadilan Agama Situbondo. Kegiatan ini menjadi bagian dari proses seleksi untuk menguji kemampuan ASN dalam menerapkan manajemen kepegawaian di unit kerja masing-masing. Penguji dalam ujian tersebut adalah Ibu Fanny dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), sedangkan peran moderator dipegang oleh Adnan dari BKN.
Ujian presentasi dimulai dengan Jovie Wijaya menyampaikan materi terkait penerapan manajemen ASN di unit kerjanya. Ia menjelaskan bagaimana ia menerapkan prinsip-prinsip manajemen kepegawaian dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan di Pengadilan Agama Situbondo. "Manajemen ASN yang efektif sangat penting untuk memastikan kelancaran administrasi dan pelayanan publik, terutama di lingkungan peradilan," kata Jovie saat memulai presentasinya. Ia juga menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan kepegawaian dan bagaimana solusi yang telah diterapkan untuk menghadapinya. Dalam presentasinya, Jovie menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara pimpinan dan pegawai dalam menjalankan tugas-tugas kepegawaian.
Setelah presentasi, sesi wawancara dimulai dengan penguji Ibu Fanny yang mengajukan pertanyaan seputar penerapan manajemen ASN di Pengadilan Agama Situbondo. Ibu Fanny menanyakan kepada Jovie mengenai tantangan terbesar yang dihadapi dalam mengelola kepegawaian dan bagaimana ia mengatasi hal tersebut. "Apa saja langkah yang Anda ambil untuk memastikan pegawai dapat bekerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan?" tanya Ibu Fanny. Jovie menjawab dengan tegas bahwa salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan pelatihan dan pengembangan kompetensi pegawai, serta memberikan ruang bagi pegawai untuk menyampaikan aspirasi mereka. Menurutnya, penting untuk membangun lingkungan kerja yang terbuka dan kolaboratif agar setiap pegawai merasa dihargai dan termotivasi. Wawancara berlangsung dalam suasana yang profesional dan penuh diskusi yang konstruktif.
Sesi wawancara kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan mengenai pengelolaan SDM di masa depan. Ibu Fanny mengajukan pertanyaan tentang bagaimana Jovie melihat peran teknologi dalam mengoptimalkan pengelolaan ASN dalam jangka panjang. Jovie menjawab bahwa teknologi akan terus berkembang dan memegang peranan penting dalam mempercepat proses administrasi serta meningkatkan transparansi dalam pengelolaan SDM. "Teknologi dapat membantu kita untuk lebih efisien dalam melakukan pengelolaan data, dan tentunya dapat memudahkan pegawai dalam menjalankan tugas mereka," ungkapnya. Ia juga menjelaskan pentingnya membekali pegawai dengan keterampilan digital untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin modern. Jovie meyakini bahwa integrasi teknologi dalam manajemen ASN akan membawa perubahan yang positif bagi kinerja organisasi. Sebagai penutup, Jovie menyampaikan harapan dan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas manajemen ASN di tempat kerjanya.