Pembinaan Panitera PTA Surabaya: Hasilkan Tim Quality Control di Setiap Pengadilan
Jumat, 25 Oktober 2024, Ketua, Wakil, Hakim, Panitera, Sekretaris, dan Panitera Muda Pengadilan Agama Situbondo mengikuti pembinaan yang disampaikan oleh Panitera Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, Rusli, S.H., M.H. Acara ini berlangsung di Bondowoso dan juga dihadiri oleh seluruh Pengadilan Agama se Koordinator Besuki. Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja dan administrasi di setiap satuan kerja pengadilan. “Kami ingin memastikan bahwa setiap pengadilan mematuhi program prioritas yang ditetapkan oleh Badilag tahun 2024,” ungkap Rusli. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pemahaman terhadap program-program yang telah ditetapkan. Dengan demikian, pengadilan dapat beroperasi dengan lebih efisien dan efektif.
Dalam pembinaannya, beliau juga menekankan bahwa setiap satuan kerja harus mempedomani program prioritas yang telah ditetapkan. “Program ini bukan hanya pedoman, tetapi harus menjadi acuan dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil oleh pengadilan,” jelasnya. Hal ini diharapkan dapat menciptakan budaya kerja yang lebih disiplin dan bertanggung jawab. Selanjutnya, beliau juga menghimbau agar setiap satuan kerja membentuk tim quality control untuk upaya hukum. “Pembentukan tim ini sangat penting untuk memastikan tertibnya administrasi dalam setiap proses hukum, terutama dalam upaya hukum banding,” tuturnya.
Beliau menjelaskan bahwa tim quality control akan bertugas untuk mengawasi dan memastikan semua berkas lengkap dan sesuai prosedur. “Dengan adanya tim ini, kita bisa mencegah berkas yang kurang lengkap dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan administrasi,” tambahnya. Hal ini juga akan mempercepat proses penyelesaian perkara di pengadilan. “Kami ingin setiap perkara dapat diselesaikan dengan cepat dan akurat,” tegasnya. Panitera PTA Surabaya juga menyoroti pentingnya percepatan penyelesaian perkara dalam konteks pelayanan publik.
“Pengadilan harus menjadi lembaga yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat pencari keadilan,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa percepatan penyelesaian perkara tidak hanya menguntungkan pengadilan, tetapi juga masyarakat yang membutuhkan keadilan. “Kami mendorong setiap pengadilan untuk terus berinovasi dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat,” katanya. Dalam pembinaan ini, banyak peserta yang aktif mengajukan pertanyaan mengenai implementasi program dan tantangan yang dihadapi di satuan kerja masing-masing. Sebagai penutup, Panitera PTA Surabaya mengingatkan semua peserta untuk terus menjaga komitmen dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.