PA SITUBONDO MENGIKUTI WEBINAR PENERAPAN PRINSIP KEPENTINGAN BAGI ANAK DALAM DISPENSASI KAWIN DAN PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN DAN ANAK DALAM PERKARA PERCERAIAN
Pada Jumat, 28 Juni 2024, Pengadilan Agama Situbondo mengikuti Webinar yang membahas penerapan prinsip kepentingan bagi anak dalam perkara dispensasi kawin dan perlindungan hak perempuan serta anak dalam perkara perceraian. Acara ini diselenggarakan di PTA Surabaya dan diikuti secara daring melalui zoom meeting di Media Center. Webinar tersebut merupakan bagian dari perayaan 20 tahun kerjasama antara Mahkamah Agung RI dengan Federal Circuit and Family Court of Australia (FCFCOA), yang mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama dan AIPJ2 bekerjasama dengan USAID-ERAT.
Perayaan 20 tahun kerjasama ini juga mengundang sejumlah kementerian, lembaga pemerintah, serta lembaga masyarakat dan akademisi terkait, seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dan Kementerian PPN/Bappenas. Diskusi online ini melibatkan Pengadilan Agama dari berbagai wilayah yang memiliki praktik atau inisiatif baik terkait tema yang dibahas, demi meningkatkan pemahaman dan implementasi prinsip-prinsip internasional dalam sistem peradilan keluarga di Indonesia. Pukul 09.00 WIB, acara dibuka dengan upacara menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Mahkamah Agung RI.
Pembukaan resmi Perayaan 20 Tahun Kerjasama Yudisial Mahkamah Agung RI dan FCFCOA dilakukan oleh Ketua PTA Surabaya, Dr. Hj. Rokhanah, S.H., M.H. Beliau mengungkapkan apresiasi kepada Dirjen Badilag, AIPJ2, dan seluruh pihak yang terlibat atas dukungan dan partisipasinya dalam acara penting ini. Pada sesi pertama diskusi, narasumber-narasumber terkemuka membahas tentang pentingnya penerapan prinsip kepentingan terbaik bagi anak dalam konteks perkara dispensasi kawin. Mereka menyoroti tantangan dan strategi dalam menjaga keadilan bagi anak-anak dalam sistem peradilan keluarga, dengan fokus pada perlindungan hak-hak mereka secara holistik. Sesi kedua diskusi difokuskan pada perlindungan hak perempuan dan anak dalam perkara perceraian.
Pembicara dari berbagai latar belakang mengulas peran pengadilan dalam menjamin hak-hak perempuan dan anak dalam proses perceraian, serta upaya untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul pada mereka. Keseluruhan acara ditutup dengan kesan positif dari para peserta dan narasumber mengenai pentingnya kolaborasi internasional dalam memajukan sistem peradilan keluarga yang lebih adil dan responsif terhadap kepentingan anak-anak dan perempuan. Ketua PTA Surabaya menegaskan komitmen untuk terus mengembangkan kerjasama yang bermanfaat bagi semua pihak terkait demi menciptakan lingkungan hukum yang lebih baik di Indonesia. Dengan berakhirnya webinar ini, harapan bersama adalah bahwa diskusi dan kerjasama yang terjalin dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dalam meningkatkan perlindungan hak-hak perempuan dan anak, serta mendorong implementasi prinsip-prinsip keadilan yang lebih inklusif dalam sistem peradilan Indonesia.